PENGKAJIAN
PUISI
Ø
Puisi
sebagai sebuah karya seni dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya.
Ø
Puisi
dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, karena puisi merupakan struktur yang
tersusun dari berbagai unsur dan sarana kepuitisan.
Ø
Puisi
dapat dikaji dari segi sejarahnya karena pada hakikatnya sebagai karya seni
yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan inovasi (Teeuw, 1980: 12)
Ø
Puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera
dan perubahan konsep estetiknya (Riffatere, 1978:1).
Ø
Puisi sebagai karya seni itu puitis.
Ø
Kepuitisan dapat dicapai dengan bermacam-macam cara,
misalnya dengan
Ø
bentuk visual: tipografi,
Ø
susunan bait.
Ø
Bunyi: persajakan, asonansi, aliterasi, kiasan bunyi,
lambang rasa.
Ø
Orkestrasi: pemilihan kata (diksi), bahasa kiasan,
sarana retorika, unsur-unsur kebahasaan, gaya bahasa.
PUISI DAN PENGERTIANNYA
Ø
Altenberg à
puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam
bahasa berirama (bermetrum) (as the interpretive dramatization of experience
in metrical language)
Ø
Samuel Taylor Coleridge à
puisi adalah kata-kata terindah dalam susunan terindah.
Ø
Shanon Ahmad (1978:3-4) mengemukakan bahwa puisi
merupakan perpaduan dari berbagai unsur yaitu: emosi, imajinasi, pemikiran,
ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan,
dan perasaan yang bercampur baur.
Ø
Dengan dmikian unsur puisi dapat dibagi menjadi tiga
yakni meliputi pemikiran, ide atau emosi; kedua bentuknya dan ketiga ialah
kesannya.
Ø
Puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan
perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.
Ø
Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman
manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan.
PERBEDAAN
POKOK ANTARA PUISI DAN PROSA
- kesatuan-kesatuan korespondensi prosa yang pokok ialah kesatuan, sintaksis; kesatuan korespondensi puisi resminya---bukan kesatuan sintaksis– kesatuan akustis
- Di dalam puisi korespondensi dari corak tertentu, yang terdiri dari kesatuan-kesatuan tertentu pula meliputi seluruh puisi dari semula sampai akhir. Kesatuan ini disebut baris sajak
- Di dalam baris sajak ada periodisitas dari mula hingga akhir (A.W. de Groot).
Ø
Dalam poetika (ilmu ), sesungguhnya hanya ada satu
istilah yaitu puisi. Istilah itu mencakup semua karya sastra, baik prosa maupun
puisi. Jadi, puisi itu sama dengan karya sastra, khususnya prosa dan puisi
(Wellek, 1968: 142-150). Hal ini disebabkan bahwa sesungguhnya perbedaan prosa
dan puisi itu sifatnya hanya berderajat (gradual) saja kadar kepadatannya.
Ø
Puisi adalah ekspresi kreatif (yang mencipta), sedang
prosa itu ekspresi konstruktif
Ø
Dalam puisi kata-kata tidaklah keluar dari simpanan
ingatan, kata-kata dalam puisi lahir lahir dan dilahirkan kembali (dibentuk)
pada waktu pengucapannya sendiri.
Ø
Sifat kreatif prosa itu hanya terlihat pada rencana
dan pelaksanaannya, bahan-bahannya telah tersedi dan selesai dibentuk.
Ø
Prosa itu pada umumnya bersifat bercerita (epis atau
naratif), sedangkan dalam membuat puisi aktivitas bersifat pencurahan jiwa yang
padat (liris dan ekspresif). Karena kepadatannya ini, puisi bersifat sugestif
dan asosiatif, sedangkan prosa bersifat menguraikan (menjelaskan ) kadang
sampai merenik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar