Penghianatan Cinta dan Persahabatan
Karya : Rini Maya Sari
“Cinta”, setiap
hari tak pernah lekang dari kata-kata ini, kata cinta selalu menjadi topik
menarik untuk di bicarakan. Cinta bisa menyatukan dua hal yang terpisah, tapi
bisa juga menghancurkan suatu hal yang awalnya menyatu namun akhirnya terpisah.
Bahkan banyak persaudaraan dan persahabatan yang hancur karena cinta, seperti
kisah yang di alami Dewi.
Dewi adalah gadis
dusun yang cantik dan baik, dia baru saja lulus dari SMA dan kini dia kuliah di
salah satu perguruan tinggi yang ada di kotanya, dia mempunyai seorang teman
pria yang merupakan teman dari kecil semenjak duduk di bangku sekolah dasar
hingga SMA, mereka pun selalu bersama karena mereka satu dusun. Pria itu
bernama Rino, dan mereka berteman sangat baik.
Rino juga
melanjutkan kuliah di kota namun beda Universitas dengan Dewi, bahkan tempat
kosan mereka cukup jauh. Tetapi hal ini tidak membuat hubungan Dewi dan Rino menjauh.
Rino tetap sering bermain ke kosan Dewi. Kebetulan Dewi mempunyai adik sepupu
yang seumuran bahkan ia satu kosan bersamanya, namanya Putri iapun bersahabat
dengan Rino. Jadi tak heran jika Rino sering bermain ke kosan Dewi. Bisa
dibilang kedekatan Putri dan Rino sama baik dengan kedekatan Rino dan Dewi. Dan
suatu ketika Rino datang ke kosan Dewi bersama teman kuliahnya yang bernama Adit.
“Hai! Wi” sapa Rino
“Hai! No” yuk
masuk No, sambil tersenyum Dewi menyambut kedatangan Rino dan Adit.
Setelah Rino dan Adit masuk, Rino pun
mengenalkan Adit kepada Dewi.
“eh! iya Wi, kenalin
nih teman kampus gue, namanya Adit”
“oh! iya, saya Dewi”
“saya Adit”
sambil menjabat tangan Dewi.
Setelah
perkenalan Dewi dan Adit mereka bertiga pun asik mengobrol sambil sesekali
becanda, ditengah obrolan mereka bertiga Rino menanyakan Putri kepada Dewi.
“Putri mana Wi??”
“belum pulang
kuliah No, tungguin aja bentar lagi juga dia pulang”
“mmm, iya pasti
dong, soalnya ada yang pengen kenalan nih” kata rino sambil melirik Adit.
“apa sih loe No,
ko ngelirik gue??” kata Adit karena merasa tersindir.
Tak lama kemudian
Putri pun datang bersama Citra teman kuliahnya.
“eh ada tamu
rupanya” kata Putri ketika masuk ke kosan.
“iya nih tamu
spesial” kata Rino.
“siapa No? kalo
kamu Ngga ah biasa aja” kata Putri sambil becanda.
“oh jadi gitu, Put?”
“haha, gitu aja
marah aku kan cuman becanda No, emang siapa tamu special nya,?
“ini Put, kenalin
temen kampus gue namanya Adit”
“mm, hai! saya Putri”
“saya Adit, salam
kenal yah”
“iya salam kenal
juga Dit, oh iya kenalin juga nih temen gue, Citra” Putri pun memperkenalkan Citra
kepada Rino dan Adit.
“oh iya kak, kita
mau ngerjain tugas malam ini, Citra mau nginep disini boleh nggak?” kata Putri pada
Dewi.
“ya boleh lah”
kata Dewi.
Setelah itu
mereka asik membicarakan tentang perkuliahan mereka masing-masing, hingga waktu
mulai petang Rino dan Adit pun pamit untuk pulang.
“Wi kita pulang
dulu yah, kapan-kapan kita main lagi kesini, mari semuanya”
“oh! Iya, No, hati-hati
di jalan” kata Dewi.
Setelah malam Putri
dan Citra mulai mengerjakan tugas kuliah mereka, sambil mengerjakan tugas Citra
bercerita pada Putri bahwa dia menyukai Rino. Putri pun menyarankan Citra untuk
bercerita pada Dewi karena Dewi teman Rino dari kecil, pasti Dewi lebih banyak
tau tentang Rino. Singkat cerita Citra pun bercerita pada Dewi tentang
perasaannya pada Rino, dan meminta Dewi agar membantu dia untuk dapat lebih
dekat dengan Rino.
Akhirnya Dewi menjadi
makcomblang Rino dan Citra, hingga mereka pacaran. Gak ada yang menyangka
mereka, karena Rino dan Citra baru bertemu satu kali dan baru kenal satu
minggu. Padahal citra sebenarnya sudah mempunyai pacar selain Rino. Tapi
hubungannya sudah agak renggang, setelah satu minggu berjalan Citra pun putus
dengan pacar lamanya. Karena Rino dan Citra berpacaran, Citra menjadi sering
menginap di kosan Dewi karena Rino sering bermain ke kosan. Agar Citra bisa
sering bertemu dengan Rino dan Rino selalu datang ke kosan bersama Adit. Karena
sering bertemu, Adit dan Putri mulai membuka perasaannya masing-masing yang
ternyata saling suka dan akhirnya Adit dan Putri pun pacaran setelah beberapa
hari Rino dan Citra berpacaran.
Lalu bagaimana
dengan Dewi. Singkat cerita ia juga berpacaran dengan Rangga masih temannya Rino.
Jadi, disini ceritanya teman dapat temannya lagi. Dari sini kemudian timbul
masalah, sebenarnya Dewi tidak pernah mencintai Rangga karena sesungguhnya Dewi
mencintai Rino sejak masih SMA. Namun lama kelamaan Rangga pun mengetahui bahwa
Dewi tak pernah mencintai dirinya, dan akhirnya Rangga memutuskan untuk putus
dengan Dewi setelah mereka berpacaran selama 4 bulan. Padahal saat itu Dewi sudah
mulai melupakan Rino, dan mulai menerima Rangga. “tapi apa mau dikata lagi
keputusannya Rangga sudah bulat”
Disisi lain hubungan
Rino pun mulai renggang dengan Citra, karena Citra selalu membohongi Rino dan
diam-diam sering jalan dengan Andre teman Rino. Andre pun menceritakan hal ini
kepada Rino karena Andre tidak mau persahabatannya dengan Rino hancur karena di
anggap merebut Citra dari Rino. Rino menjadikan ini kesempatan untuk putus
dengan Citra karena Rino sebenarnya sudah tidak cinta lagi kepada Citra, justru
kini Rino berbalik mencintai Dewi.
Setelah Rino putus
dengan Citra, kini Rino berusaha untuk mendekati Dewi. Citra mengetahui jika Rino
sedang mendekati Dewi dan Citra beranggapan bahwa Rino memutuskannya karena Dewi
merebut Rino darinya. Dewi dan Citra yang semula hubungannya baik kini menjadi
renggang gara-gara Rino. Tapi sebenarnya Dewi tak pernah merebut Rino dari
siapapun. Rino putus dengan Citra karena murni kesalahan Citra.
Setelah Rino berpacaran
dengan Dewi, Citra semakin menjadi-jadi dia benar-benar marah kepada Dewi dan
dia berkata kepada Dewi bahwa dia akan merebut kembali Rino dari Dewi.
“kamu
tega yah Wi, kamu tahu kan kalau aku sangat mencintai Rino, tapi kenapa kamu
merebutnya dari aku?” kata Citra pada Dewi.
“aku tidak pernah merebut Rino
dari kamu. Rino memutuskan kamu karena itu murni kesalahan kamu sendiri” Dewi membela
diri.
“alah, udahlah gak usah
membalikan keadaan, ingat ya Wi aku pasti akan merebut Rino kembali”
Dewi benar-benar tak habis pikir kalau Citra akan
berpikiran begitu, sedangkan Citra benar membuktikan ucapannya. Di belakang Dewi,
Citra sering menghubungi Rino dan berusaha untuk balikan lagi. Entah kata-kata
apa yang Citra katakan pada Rino, setelah apa yang Citra buat kepada Rino dulu
yang sudah menduakan dan membohonginya. Rino masih saja percaya pada ucapan Citra,
akhirnya Rino menerima kembali Citra dan memilih meninggalkan Dewi.
“kamu tega No, aku gak nyangka
kalau kamu akan berbuat begini pada ku” kata Dewi setelah tahu bahwa Rino memilih
kembali pada Citra.
“maafin
aku Wi, tapi aku benar-benar bingung” kata Rino.
“kamu gak perlu bingung No,
sekarang kamu hanya tinggal memilih. Kamu pilih aku atau Citra” kata Dewi tegas,
bahkan tidak ada air mata yang mengalir dari Dewi. Sakit hatinya telah
membuatnya membeku.
Rino hanya
terdiam dan tidak bicara apa-apa.
“oke, aku ngerti sekarang.
Kamu pasti lebih memilih Citra, baik No kalau gitu kita putus saja. Aku gak mau
melihat kamu lagi No dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku”
Dan kemudian Dewi pun pergi meninggalkan Rino yang hanya duduk termangu.
Beberapa saat kemudian Putri mendatangi Rino.
“aku benar-benar ga
nyangka No, kalau kamu setega ini, kamu jahat tau gak?” kata Putri yang marah
karena kakak sepupunya dikhianati oleh pacar dan temannya sendiri.
“ya terus aku meski gimana
lagi Put? Aku bingung”
“yang
kamu harus tau No, Dewi cinta dan sayang sama kamu itu semenjak SMA. Namun dia
tidak pernah berani ngungkapin semua itu, dan dia gak mau persahabatannya
dengan mu hancur, tapi sudahlah semuanya sudah terlambat dan sekarang terserah
kamu No. Ya, semoga saja kamu bahagia dengan pilihan kamu dan semoga aja kamu
gak salah dengan keputusan kamu ini”
Putri pun pergi
meninggalkan Rino, dan menemui Dewi untuk menghiburnya, karena Putri tahu dan
memahami apa yang sedang dirasakan oleh Dewi. Hanya Adit yang masih berdiri di
depan Rino.
“aku
gak ngerti apa yang ada dalam pikiran kamu No, sampai kamu bisa balikan lagi
sama Citra. Padahal aku lebih suka lihat kamu sama Dewi dibanding sama Citra”
kata Adit sambil duduk di samping Rino.
Sambil melihat muka Adit, Rino pun berkata,
“ah, udahlah Dit, gak
perlu dibahas lagi, aku sudah cukup pusing sekarang. Mending sekarang loe
tinggalin aja gue disini karena gue lagi pengen sendiri”
“oke No, kalo emang itu
mau kamu sekarang gue akan pergi” akhirnya adit pun pergi meninggalkan Rino.
**
“ya sudahlah Wi, mendingan
kamu lupain aja si Rino, pasti di balik semua kejadian ini ada hikmahnya” Putri
mencoba menghibur Dewi.
“iya,
makasih ya Put, kamu sudah peduli sama aku. Ya, aku tau kok. Mungkin semua ini
cobaan untuk ku, Put”
Kini Dewi hanya
mencoba tegar dan sabar menghadapi pengkhianatan cinta Rino. Dewi mengerti
mungkin ini jalan yang terbaik yang di berikan tuhan buat mereka. Dewi percaya
jika suatu ketika dia akan mendapatkan orang yang lebih baik dari Rino, namun
yang Dewi sayangkan adalah persahabatannya dengan Rino dari kecil kini menjadi
hancur, begitu pula persahabatannya dengan Citra. Tapi Dewi bersyukur akhirnya
dia bisa tahu siapa orang yang sebenarnya tulus dan selalu ada untuknya, dan
siapa saja yang pantas untuk dijadikannya sahabat. Dewi kini hanya berusaha
untuk melupakan semua yang telah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar