Rabu, 03 April 2013

cinta tak sampai



Cinta Tak Sampai
Karya : Eneng Tita Kartika Sari

Disuatu kampung, kampung Babakan Indah tepatnya, tinggallah sebuah keluarga yang sangat harmonis. Mereka adalah keluaga bapak Hermawan dan ibu Soraya, mereka mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Amelia. Amelia merupakan anak satu-satunya yang mempunyai kepribadian yang sangat baik. Amelia masih kuliahan di Universitas Bhakti Nusantara, Jurusan Teknik Informatika.
Suatu hari Amelia mau berangkat ke kampus, lalu Amelia pamitan kepada kedua orang tuanya, “Pak, Bu Amell berangkat ke kampus dulu yach.....!” “Iya,, hati-hati ya dijalannya!” Jawab ibunya Amelia. Kemudian Amelia pun berangkat ke kampus naik bus, di dalam bus Amelia bertemu dengan teman sekampusnya, “Hey! mell.” Tanya Lisa teman sekampusnya Amelia. “Hey juga Lisa! Kenapa kamu naik bus?” tanya Amelia, karena biasanya Lisa ke kampus pakai motor.  “aahh! Enggak,  lagi males aja bawa motor.” Jawab Lisa. “Ohh! ya udah kita berangkat ke kampus bareng aja atuh.” Ajak Amelia pada Lisa, kemudian mereka duduk bersebelahan, di bus meraka ngobrol banyak, biasa ngegosip. 
Tidak lama kemudian Amelia dan Lisa tiba di kampus, tiba-tiba tas yang dibawa Amelia dijambret oleh tiga orang penjahat “Tolong...! tolong...! tas saya dijambret!” teriak Amelia sambil mengejar-ngejar ke tiga penjahat itu. Akhirnya tidak lama kemudian datanglah seorang pria yang menolong Amelia, pria itu berkelahi dengan ke tiga penjahat itu dan berhasil mengambil tasnya Amelia dari ketiga penjahat itu. Lalu Amelia dan Lisa pun megucapkan terima kasih kepada pria itu, “Makasih yaa, udah nolongin aku, ngambil tas ini dari penjahat itu.” Ucap Amelia. “ohh! Iyaa, sama-sama, lain kali hati-hati yaa!” jawab laki-laki itu. Dan pada saat itu terjadilah perkenalan antara Amelia dengan dengan pria yang sudah menolongnya. “O, yaa, nama aku Amelia, dan ini temanku Lisa.” Kata Amelia memperkenalkan diri. “Nama ku Heri, ohh! yaa kamu kuliah disini juga? Ngambil jurusan apa?” tannyanya padaku. “Aku ngambil jurusan Teknik Informatika.” Jawabku “kalau kamu” lanjutku. “Ohh! Aku ngambil jurusan Teknik Mesin.” “ehh! Aku duluan yach, ada tugas yang belum aku selesaiin, sekali lagi makasih yah.” Ucapku dan aku langsung pergi.
Amelia dan lisa pun pergi ke kelas, Amelia berkata pada Lisa. “Liss, kayanya ini yang dinamakan Cinta pada pandangan pertama deh.” “Maksudnya? Kamu suka sama Heri, mell? Tanya Lisa yang sepertinya sangat terkejut mendengar pernyataanku. “Iya, mungkin Liss, soalnya abis kejadian tadi pikiran aku selalu tertuju pada dia” kata Amelia. ”Ahh! Kamu Mell masa baru pertama kali bertemu udah jatuh cinta?” ucap Lisa gak percaya.
Akhirnya perkuliahan pun selesai, Amelia dan Lisa pun langsung pulang ke rumahnya masing-masing, sesampainya di rumah Amelia langsung bercerita kepada ibunya. “Bu, tau enggak? tadi  Amel di jambret, tapi untungnya ada seorang pria yang nolongin Amel.” Kata Amelia pada ibunya. “Yang benar, mell? Tapi kamu enggak kenapa-napa, kan?” tanya ibunya khawatir. “Ya enggaklah Bu, kan keburu ada yang nolongin Amell. Bu, kenapa yachh setelah kejadian tadi sampai sekarang  perasaan Amell selalu memikirkan pria yang udah nolongin Amell tadi  itu.” Kata Amelia memberitahukan tentang perasaannya. “Mungkin kamu langsung  jatuh cinta pada pandangan pertama  kali Mell. Eumm, siap sich nama pria itu, pria yang udah masuk kepikiran kamu?” tanya ibu Amelia sambil menggoda Amelia. “Ach! Ibu mau tau aja. Namanya Heri, bu.” Kata amelia malu-malu.
Keesokan harinya Amelia bertemu lagi dengan Heri dikampus, mereka berduapun langsung saling sapa, dan ngobrol panjang lebar di taman belakang kampus. Amelia bercerita pada heri bahwa Amelia memiliki perasaan yang lebih kepadanya, Heri pun menjawabnya, bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama terhadap Amelia. Setelah keduanya saling menyatakan perasaannya masing-masing, akhirnya merekapun meyatakan untuk saling mencintai dan saling menyanyangi. Tiba-tiba Lisa datang menghampiri Amelia dan Heri “Hey Mell! Hey Heri! udah lama kalian disini?” tanya Lisa. “Ach! engga kok, kami belum lama disini, baru sebentar kok.” Jawab Amelia agak malu ketika menjawab pertanyaan Lisa. Baru beberapa menit setelah datangnya Lisa, Heri pamitan pada Amelia dan Lisa untuk pergi duluan ke kelas “Ech! Aku ke kelas duluan yah, soalnya aku ada kuliah.” Kata Heri dan langsung pergi menuju kelasnya.
Amelia dan Lisa pun pergi juga ke kelas, sesampainya mereka dikelas Amelia langsung menceritakan soal hubungannya dengan Heri pada Lisa, yang sudah saling menyatakan cinta. Pada awalnya Lisa enggak percaya soal hubungan mereka berdua yang terlalu cepat untuk saling menyatakan cinta, tetapi setelah mendengar cerita dari Amelia, bahwa Amelia sangat mencintai Heri, pada akhirnya Lisa pun percaya soal jalinan asmara mereka.
Lama kelamaan jalinan cinta antara Amelia dan Heri sangat indah dan romantis. Pada akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk meneruskan jalinan cinta mereka ke jenjang pernikahan, dan merekapun mau mencoba untuk memberi tahu kedua orang tuanya masing-masing bahwa mereka sudah siap untuk meneruskan hubungannya ke jenjang pernikahan.
Pada suatu hari Heri menceritakan soal hubungannya dengan Amelia pada kedua orang tuanya. “Bu, Pak, sekarang Heri lagi dekat dengan seorang perempuan yang bernama Amelia, boleh enggak Pa, Bu, kalau Heri mengajak dia main kerumah?” tanya Heri kepada kedua orang tuanya. “Tidak boleh!” dengan keras dan marahnya bapak Heri menjawab pertanyaan Heri. “Lho kenapa Pa, masalhnya apa?” tanya Heri. “Apa kamu tidak tau sejak kecil kamu sudah dijodohkan dengan anaknya pak Herlambang yang sekarang sedang kuliah di Universitas Luar Negeri?” kata bapaknya Heri. “Kenapa aku tidak di kasih tahu masalah soal perjodohan itu pak?” tanya Heri pada bapaknya. “Memangnya sangat penting bagi kamu soal perjodohan itu.?” Tannya nya. “Ya ialah pak, sangat penting, soalnya itu masalah pendamping hidup aku. Pokoknya, meskipun bapak dengan ibu tidak menyetujui soal hubungan Aku dengan Amelia, aku akan tetap memperjuangkan cinta Aku.” Jawab Heri tegas.
Setelah kejadian itu bapak Heri sangat marah terhadap Heri, yang telah memutuskan untuk melanjutkan hubungannya dengan Amelia. Pada akhirnya kedua orang tua Heri memutuskan untuk menemui Amelia dan kedua orang tuanya. Suatu malam kedua orang tua Heri menemui Amelia dan kedua orang tuanya. Tok-Tok-tok suara orang mengetuk pintu ternyata orang tua Heri datang kerumah Amelia. “Iya, tunggu sebentar. Siapa yah pak, malam-malam begini datang kerumah?” kata ibu Amelia sambil bergegas membuka pintu. Setelah ibu Amelia membuka pintu tiba-tiba kedua orang tua Heri memaki ibu Amelia dengan kata-kata yang kasar. Sambil marah-marah kedua orang tua Heri berkata “Sebenarnya kalian bisa mengajarkan anak kalian untuk bersikap dengan benar tidak.?” perkataan kedua orang tua Heri terhadap kedua orang tua Amelia. “Apa maksud kalian bicara seperti itu terhadap kami?” jawab Bapak Amelia. Dengan tegasnya bapak Heri berbicara “Tolong katakan pada anak kalian supaya tidak menggangu kehidupan anak kami lagi. Anak kami sudah di jodohkan dengan anak orang kaya!” kata bapak Heri, terhadap kedua orangtua Amelia. “Memangnya siapa yang sudah menggagu anak kalian ada juga anak kalian yang sudah menggangu anak kami.” Tegas bapak Amelia sambil marah-marah. Kemudian bapak Amelia megusir kedua orangtua heri. “Pergi kalian sekarang juga, sudah datang ke rumah orang lain, malam-malam  pakai marah-marah lagi, kaya orang gila saja kalian.” Bentak bapanya Amelia. Setelah itu kedua orang tua Heri pergi dari rumahnya Amelia. Lalu Bapak Amelia berkata pada Amelia “Mell! mulai dari saat ini kamu harus jauhi laki-laki itu. Buat apa kamu menjalin hubungan dengan orang yang mempunyai oarang tua yang sikapnya kaya orang gila. Pokoknya kalau sampai kamu ketahuan masih menjalin hubungan dengan laki-laki itu kamu akan bapak usir dari rumah ini.” Kata Bapak Amelia. Sambil menangis Amelia menjawab “Tapi pak, Amell sangat mencintainya, Amell enggak bisa hidup tanpa dia pak, tolong pak jangan pisahkan Amell dengan dia.” Dengan suara yang tegas dan marah-marah bapak Amelia berkata lagi “Pokoknya, sekali bapak bilang tidak, tetap tidak!”
Pagi-pagi sekali Heri datang kerumah Amelia. Heri melemparkan sebah kertas tepat  ke kamar Amalia, sesuadah Heri melihat bawa kertas yang dilemparkannya sudah dibuka oleh Amelia, Heri langsug pergi dari rumah Amelia.
Amelia membuka kertas itu yang berisi “Mell, sesugguhnya berat rasanya bagiku untuk mengatakan ini semua, tetapi apa dayaaku, kedua orang tuaku tidak merestui hubungan kita. Mell, hari ini aku dan kedua orang tuaku, mau pindah ke Luar Negeri. Ingin rasanya aku tinggal disini saja hidup bersamamu selamanya. Mell, jangan pernah kau coba tinggalkan aku, aku janji suatu saat aku akan datang menemuimu. Mell aku ingin sebelum aku pergi, aku melihat wajah dan senyuman manismu yang terakhir. Mell, Aku tunggu kedatanganmu  dibandara jam 8 pagi ini. Aku mohon Mell datanglah untuk yang terakhir kalinya sebelum aku pergi.”
Setelah membaca surat itu, Amelia langsung pergi menyusul Heri ke bandara. Sesampainya dibandara Amelia langsung mencari-cari Heri kesana kemari, Heri pun begitu. Heri selalu menengok ke belakang berharap bahwa Amelia akan datang menemuinya. Bapak heri berkata “Kenapa kamu melihat kesana kemari, siapa yang kamu tunggu? Ayo cepat jalannya nanti ketinggalan pesawat.” “Iya pak, tunggu sebentar.” Jawab Heri. Akhirnya Amelia pun melihat Heri sedang berjalan bersama kedua orangtuanya, tetapi Amelia ragu-ragu untuk menemui Heri, karena Heri sedang bersama kedu orangtuanya. Akhirnya Amelia pun hanya melihat kepergian  Heri dari kejauhan. Amelia sambil menangis berbicara di dalam hati bahwa dia akan selalu menunggu kedatangan Heri. Begitu pula Heri yang selalu berharap bahwa Amelia tidak akan pernah melupakannya.
Beberapa tahun kemudian. Tak terasa Amelia sudah lulus kuliah dan mendapatkan beasiswa S2 keluar Negeri. Amelia segera memberitahukan berita gembira ini pada kedua orang tuanya. “Pak, Bu, Alhamdulilah sekarang Amell udah Lulus kuliah dan berhasil mendapatkan beasiswa S2 ke Luar negeri.” Kata Amelia pada kedua orang tuanya. “Iya Mell, syukur Alhamdulilah kamu mendapatkan beasiswa itu, ibu dan bapak akan selalu mendo’akan untuk keberhasilanmu.” Kata Ibu dan Bapak Amelia sambil meneteskan airmata bahagia.
Keesokan harinya. Pagi-pagi sekali Amelia pun berangkat ke Luar negeri untuk melanjutkan S2 nya ke luar negeri. Di dalam pesawat Amelia ketiduran dan bermimpi bahwa dia akan bertemu lagi dengan Heri. ketika amelia bangun dari tidurnya dia terkejut bahwa dia bermimpi seperti itu, tetapi dia juga berharap bahwa mimpi itu akan jadi kenyataan.
Akhirnya tengah  malam Amelia sampai di Luar negeri tepatnya di New York, Amelia berkata “Wow Amazing, Subhanallah, ya tuhan sungguh indah kuasamu.” Amelia takjub melihat ke indahan kota New York. Amelia pun langsung pergi ke Apartmennya yang tidak jauh dari kampus yang akan menjadi tempatnya untuk menuntut ilmu. Dia langsung masuk ke apartmennya dan langsung menuju tempat tidur, karena kecapean setelah perjalanan tadi Amelia pun tidur terlelap, karena keesokan harinya Amelia harus mulai kuliah.
Keesokan harinya, Amelia mulai masuk kuliah di kampus barunya. Amelia pun langsung masuk ke kelas dan duduk bersama teman yang lainnya untuk memulai mata kuliah pertamanya. Tiba-tiba datanglah seorang lak-laki yang sangat ganteng bersama teman perempuannya bergandengan tangan. Amelia pun terkejut melihat laki-laki yang baru saja datang besama teman perempuan masuk ke kelas. Ternyata laki-laki itu adalah Heri bersama perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua Heri, orang yang selalu di nanti-natikan kedatanganya oleh Amelia. Heri dan Amelia pun langsung saling berpandangan, langsung teringat pada masa lalu mereka. Setelah itu Amelia langsung pergi ke luar sambil berlari dan menangis. Tidak lama kemudian Heri pun pergi ke luar menyusul Amelia, tetapi sayangnya Heri tidak menemukan amelia. Heri berkata di dalam hatinya “Ya tuhan, Amelia ada disini. Heri pun terus mencari ke mana perginya Amelia.
Siangnya Amelia pergi ke rumah sakit untuk membeli obat untuk teman seapartmennya. Disana Amelia bertemu lagi dengan Heri, meraka pun langsung saling sapa. Amelia menyapa Heri dengan agak ragu “H..hhe..y! gimana kabar kamu? gak nyangka yachh kita akan bertemu lagi.” Heri menjawab “Iya, ini merupakan sebuah takdir yang mempersatukan kita kembali.” “kok kamu ada disini, pake seragam pasien pula lagi.” Tanya Amelia heran. “Aah! Enggak, iseng aja.” Jawab Heri sambil tersenyum.  Tiba-tiba datanglah temen cewenya heri, menghampiri mereka berdua, dan berkata ”Sayang siapa cewek itu? Kayanya akrab banget sama kamu?” ”Enggak kok, dia itu temen kuliah aku dulu.” Jawab Heri. “Ohh! kirain mantan pacar kamu.” Kata cewek itu. Padahal mereka adalah sepasang kekasih yang harus terpaksa berpisah.
Keesokan harinya Heri sakit parah, masuk rumah sakit dan harus di operasi karena Heri menderita penyakit kanker usus stadium akhir dan enggak bisa di obati lagi. Kedua orang tua Heri dan pacarnya Heri panik, dan sangat takut bahwa Heri akan pergi untuk selamanya meninggalkan mereka semua. Heri berkata pada kedua orang tuanya “Bu, Pak, Heri sebentar lagi akan pergi meninggalkan kalian semua.” Kata heri. “Heri, kenapa kamu bicara seperti itu, enggak baik nak bicara seperti itu.” Kata ibunya Heri. “Tapi benerkan? sebentar lagi heri akan mati bu?” tanya Heri. “Bu, Pak, sebelum Heri pergi ada satu permintaan heri.” “Apa nak? coba katakan apa keinginan mu ibu dan bapak akan mengabulkan semua keinginanmu.” Kata ibunya Heri. “Bu, Pak, sebelum Heri pergi, Heri cuman mau di temeni sama Amelia, Heri sayang dan cinta banget sama Amelia.” Kata Heri. “kenapa kamu masih menanyakan Amelia, Amelia jauh di negara lain.” Kata ibunya Heri. “Enggak Bu, Amelia ada disini, kemarin aku bertemu dia disini. Dia satu kampus sama Heri, bu. Dia sekarang tinggal di sebuah apartmen yang ada di dekat kampus.” Kata Heri menjelaskan pada ibunya. “Baiklah nak, kalau memang Amelia ada disini, ibu akan bawa amelia ke sini untukmu sekarang juga.” Kata ibunya Heri, dan langsung pergi untuk menemui Amelia ke tempat yang tadi disebutkan oleh Heri.
Tidak lama kemudian kedua orang tua Heri sampai di apartmennya Amelia, kebetulan Amelia sedang ada di depan apartmennya dan langsung mengajak kedua orang tua Heri untuk masuk ke dalam apartmennya, karena gak sopan kalau ngobrol di luar. Ibu Heri mengatakan maksudnya datang kesana yaitu untuk menjemput Amelia ke rumah saki untuk memenuhi permintaan terakhir anaknya. Karena Amelia terlanjur sakit hati pada kedua orang tua Heri, Amelia menolak untuk datang ke rumah sakit, tapi ibnya Heri terus-terusan menangis dan memohon-mohon pada Amelia agar mau ikut ke rumah sakit. Dan akhrinya Amelia pun mau datang ke rumah sakit untuk menemani Heri.
Sesampainya Amelia dan kedua orang tua Heri di rumah sakit, Amelia langsung menghampiri Heri yang sedang terbaring sakit dan tak berdaya. “Heri, ini aku Amelia. Aku datang untuk menemuimu tapi buka untuk yang terakhir. Aku mohon jangan tinggalin aku, aku tak bisa hidup tanpamu.” Kata Amelia sambil menangis disamping Heri yang terbaring. “Aku juga tidak bisa hidup tanpamu, Mell. Tapi ini sudah menjadi takdir kita untuk tidak bersatu. Ini hari terakhir kita bertemu. Jaga dirimu baik-baik, Mell. Aku akan selalu mencintaimu.” Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Heri kepada Amelia dan Heri pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Semua orang yang ada di ruangan itu menangis tersedu-sedu karena sudah ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintainya, Heri. Apalagi Amelia, Amelia menangis sangat histeris.
Amelia pun melanjutkan hidupnya, dan dia berhasil menyelesaikan kuliahnya. Kini dia sudah sukses. Dia bekerja di sebuah perusahan pembuatan robot di Jepang dan disanalah dia mendapatkan pengganti Heri, walalupun dia tidak bisa sepenuhnya melupakan Heri.


 
.
                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar