Cinta Tak Sampai
Karya
: Eneng Tita Kartika Sari
Disuatu
kampung, kampung Babakan Indah tepatnya, tinggallah sebuah keluarga yang sangat
harmonis. Mereka adalah keluaga bapak Hermawan dan ibu Soraya, mereka mempunyai
seorang anak perempuan yang bernama Amelia. Amelia merupakan anak satu-satunya
yang mempunyai kepribadian yang sangat baik. Amelia masih kuliahan di Universitas
Bhakti Nusantara, Jurusan Teknik Informatika.
Suatu
hari Amelia mau berangkat ke kampus, lalu Amelia pamitan kepada kedua orang tuanya,
“Pak, Bu Amell berangkat ke kampus dulu yach.....!” “Iya,, hati-hati ya dijalannya!”
Jawab ibunya Amelia. Kemudian Amelia pun berangkat ke kampus naik bus, di dalam
bus Amelia bertemu dengan teman sekampusnya, “Hey! mell.” Tanya Lisa teman
sekampusnya Amelia. “Hey juga Lisa! Kenapa kamu naik bus?” tanya Amelia, karena
biasanya Lisa ke kampus pakai motor. “aahh!
Enggak, lagi males aja bawa motor.”
Jawab Lisa. “Ohh! ya udah kita berangkat ke kampus bareng aja atuh.” Ajak
Amelia pada Lisa, kemudian mereka duduk bersebelahan, di bus meraka ngobrol
banyak, biasa ngegosip.
Tidak
lama kemudian Amelia dan Lisa tiba di kampus, tiba-tiba tas yang dibawa Amelia
dijambret oleh tiga orang penjahat “Tolong...! tolong...! tas saya dijambret!”
teriak Amelia sambil mengejar-ngejar ke tiga penjahat itu. Akhirnya tidak lama
kemudian datanglah seorang pria yang menolong Amelia, pria itu berkelahi dengan
ke tiga penjahat itu dan berhasil mengambil tasnya Amelia dari ketiga penjahat
itu. Lalu Amelia dan Lisa pun megucapkan terima kasih kepada pria itu, “Makasih
yaa, udah nolongin aku, ngambil tas ini dari penjahat itu.” Ucap Amelia. “ohh! Iyaa,
sama-sama, lain kali hati-hati yaa!” jawab laki-laki itu. Dan pada saat itu
terjadilah perkenalan antara Amelia dengan dengan pria yang sudah menolongnya.
“O, yaa, nama aku Amelia, dan ini temanku Lisa.” Kata Amelia memperkenalkan
diri. “Nama ku Heri, ohh! yaa kamu kuliah disini juga? Ngambil jurusan apa?”
tannyanya padaku. “Aku ngambil jurusan Teknik Informatika.” Jawabku “kalau kamu”
lanjutku. “Ohh! Aku ngambil jurusan Teknik Mesin.” “ehh! Aku duluan yach, ada
tugas yang belum aku selesaiin, sekali lagi makasih yah.” Ucapku dan aku
langsung pergi.
Amelia
dan lisa pun pergi ke kelas, Amelia berkata pada Lisa. “Liss, kayanya ini yang
dinamakan Cinta pada pandangan pertama deh.” “Maksudnya? Kamu suka sama Heri,
mell? Tanya Lisa yang sepertinya sangat terkejut mendengar pernyataanku. “Iya,
mungkin Liss, soalnya abis kejadian tadi pikiran aku selalu tertuju pada dia”
kata Amelia. ”Ahh! Kamu Mell masa baru pertama kali bertemu udah jatuh cinta?”
ucap Lisa gak percaya.
Akhirnya
perkuliahan pun selesai, Amelia dan Lisa pun langsung pulang ke rumahnya
masing-masing, sesampainya di rumah Amelia langsung bercerita kepada ibunya. “Bu,
tau enggak? tadi Amel di jambret, tapi
untungnya ada seorang pria yang nolongin Amel.” Kata Amelia pada ibunya. “Yang
benar, mell? Tapi kamu enggak kenapa-napa, kan?” tanya ibunya khawatir. “Ya enggaklah
Bu, kan keburu ada yang nolongin Amell. Bu, kenapa yachh setelah kejadian tadi
sampai sekarang perasaan Amell selalu
memikirkan pria yang udah nolongin Amell tadi itu.” Kata Amelia memberitahukan tentang
perasaannya. “Mungkin kamu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kali Mell. Eumm, siap sich nama pria itu, pria
yang udah masuk kepikiran kamu?” tanya ibu Amelia sambil menggoda Amelia. “Ach!
Ibu mau tau aja. Namanya Heri, bu.” Kata amelia malu-malu.
Keesokan
harinya Amelia bertemu lagi dengan Heri dikampus, mereka berduapun langsung saling
sapa, dan ngobrol panjang lebar di taman belakang kampus. Amelia bercerita pada
heri bahwa Amelia memiliki perasaan yang lebih kepadanya, Heri pun menjawabnya,
bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama terhadap Amelia. Setelah keduanya
saling menyatakan perasaannya masing-masing, akhirnya merekapun meyatakan untuk
saling mencintai dan saling menyanyangi. Tiba-tiba Lisa datang menghampiri
Amelia dan Heri “Hey Mell! Hey Heri! udah lama kalian disini?” tanya Lisa.
“Ach! engga kok, kami belum lama disini, baru sebentar kok.” Jawab Amelia agak
malu ketika menjawab pertanyaan Lisa. Baru beberapa menit setelah datangnya
Lisa, Heri pamitan pada Amelia dan Lisa untuk pergi duluan ke kelas “Ech! Aku ke
kelas duluan yah, soalnya aku ada kuliah.” Kata Heri dan langsung pergi menuju
kelasnya.
Amelia
dan Lisa pun pergi juga ke kelas, sesampainya mereka dikelas Amelia langsung
menceritakan soal hubungannya dengan Heri pada Lisa, yang sudah saling
menyatakan cinta. Pada awalnya Lisa enggak percaya soal hubungan mereka berdua
yang terlalu cepat untuk saling menyatakan cinta, tetapi setelah mendengar
cerita dari Amelia, bahwa Amelia sangat mencintai Heri, pada akhirnya Lisa pun
percaya soal jalinan asmara mereka.
Lama
kelamaan jalinan cinta antara Amelia dan Heri sangat indah dan romantis. Pada akhirnya
mereka berdua pun memutuskan untuk meneruskan jalinan cinta mereka ke jenjang
pernikahan, dan merekapun mau mencoba untuk memberi tahu kedua orang tuanya
masing-masing bahwa mereka sudah siap untuk meneruskan hubungannya ke jenjang
pernikahan.
Pada
suatu hari Heri menceritakan soal hubungannya dengan Amelia pada kedua orang
tuanya. “Bu, Pak, sekarang Heri lagi dekat dengan seorang perempuan yang
bernama Amelia, boleh enggak Pa, Bu, kalau Heri mengajak dia main kerumah?”
tanya Heri kepada kedua orang tuanya. “Tidak boleh!” dengan keras dan marahnya
bapak Heri menjawab pertanyaan Heri. “Lho kenapa Pa, masalhnya apa?” tanya
Heri. “Apa kamu tidak tau sejak kecil kamu sudah dijodohkan dengan anaknya pak
Herlambang yang sekarang sedang kuliah di Universitas Luar Negeri?” kata
bapaknya Heri. “Kenapa aku tidak di kasih tahu masalah soal perjodohan itu pak?”
tanya Heri pada bapaknya. “Memangnya sangat penting bagi kamu soal perjodohan
itu.?” Tannya nya. “Ya ialah pak, sangat penting, soalnya itu masalah
pendamping hidup aku. Pokoknya, meskipun bapak dengan ibu tidak menyetujui soal
hubungan Aku dengan Amelia, aku akan tetap memperjuangkan cinta Aku.” Jawab
Heri tegas.
Setelah
kejadian itu bapak Heri sangat marah terhadap Heri, yang telah memutuskan untuk
melanjutkan hubungannya dengan Amelia. Pada akhirnya kedua orang tua Heri
memutuskan untuk menemui Amelia dan kedua orang tuanya. Suatu malam kedua orang
tua Heri menemui Amelia dan kedua orang tuanya. Tok-Tok-tok suara orang mengetuk
pintu ternyata orang tua Heri datang kerumah Amelia. “Iya, tunggu sebentar. Siapa
yah pak, malam-malam begini datang kerumah?” kata ibu Amelia sambil bergegas
membuka pintu. Setelah ibu Amelia membuka pintu tiba-tiba kedua orang tua Heri
memaki ibu Amelia dengan kata-kata yang kasar. Sambil marah-marah kedua orang
tua Heri berkata “Sebenarnya kalian bisa mengajarkan anak kalian untuk bersikap
dengan benar tidak.?” perkataan kedua orang tua Heri terhadap kedua orang tua
Amelia. “Apa maksud kalian bicara seperti itu terhadap kami?” jawab Bapak
Amelia. Dengan tegasnya bapak Heri berbicara “Tolong katakan pada anak kalian
supaya tidak menggangu kehidupan anak kami lagi. Anak kami sudah di jodohkan
dengan anak orang kaya!” kata bapak Heri, terhadap kedua orangtua Amelia. “Memangnya
siapa yang sudah menggagu anak kalian ada juga anak kalian yang sudah menggangu
anak kami.” Tegas bapak Amelia sambil marah-marah. Kemudian bapak Amelia
megusir kedua orangtua heri. “Pergi kalian sekarang juga, sudah datang ke rumah
orang lain, malam-malam pakai
marah-marah lagi, kaya orang gila saja kalian.” Bentak bapanya Amelia. Setelah
itu kedua orang tua Heri pergi dari rumahnya Amelia. Lalu Bapak Amelia berkata
pada Amelia “Mell! mulai dari saat ini kamu harus jauhi laki-laki itu. Buat apa
kamu menjalin hubungan dengan orang yang mempunyai oarang tua yang sikapnya
kaya orang gila. Pokoknya kalau sampai kamu ketahuan masih menjalin hubungan
dengan laki-laki itu kamu akan bapak usir dari rumah ini.” Kata Bapak Amelia.
Sambil menangis Amelia menjawab “Tapi pak, Amell sangat mencintainya, Amell enggak
bisa hidup tanpa dia pak, tolong pak jangan pisahkan Amell dengan dia.” Dengan
suara yang tegas dan marah-marah bapak Amelia berkata lagi “Pokoknya, sekali bapak
bilang tidak, tetap tidak!”
Pagi-pagi
sekali Heri datang kerumah Amelia. Heri melemparkan sebah kertas tepat ke kamar Amalia, sesuadah Heri melihat bawa
kertas yang dilemparkannya sudah dibuka oleh Amelia, Heri langsug pergi dari
rumah Amelia.
Amelia
membuka kertas itu yang berisi “Mell, sesugguhnya berat rasanya bagiku untuk
mengatakan ini semua, tetapi apa dayaaku, kedua orang tuaku tidak merestui
hubungan kita. Mell, hari ini aku dan kedua orang tuaku, mau pindah ke Luar Negeri.
Ingin rasanya aku tinggal disini saja hidup bersamamu selamanya. Mell, jangan
pernah kau coba tinggalkan aku, aku janji suatu saat aku akan datang menemuimu.
Mell aku ingin sebelum aku pergi, aku melihat wajah dan senyuman manismu yang
terakhir. Mell, Aku tunggu kedatanganmu dibandara
jam 8 pagi ini. Aku mohon Mell datanglah untuk yang terakhir kalinya sebelum
aku pergi.”
Setelah
membaca surat itu, Amelia langsung pergi menyusul Heri ke bandara. Sesampainya
dibandara Amelia langsung mencari-cari Heri kesana kemari, Heri pun begitu.
Heri selalu menengok ke belakang berharap bahwa Amelia akan datang menemuinya.
Bapak heri berkata “Kenapa kamu melihat kesana kemari, siapa yang kamu tunggu?
Ayo cepat jalannya nanti ketinggalan pesawat.” “Iya pak, tunggu sebentar.”
Jawab Heri. Akhirnya Amelia pun melihat Heri sedang berjalan bersama kedua
orangtuanya, tetapi Amelia ragu-ragu untuk menemui Heri, karena Heri sedang
bersama kedu orangtuanya. Akhirnya Amelia pun hanya melihat kepergian Heri dari kejauhan. Amelia sambil menangis
berbicara di dalam hati bahwa dia akan selalu menunggu kedatangan Heri. Begitu
pula Heri yang selalu berharap bahwa Amelia tidak akan pernah melupakannya.
Beberapa
tahun kemudian. Tak terasa Amelia sudah lulus kuliah dan mendapatkan beasiswa S2
keluar Negeri. Amelia segera memberitahukan berita gembira ini pada kedua orang
tuanya. “Pak, Bu, Alhamdulilah sekarang Amell udah Lulus kuliah dan berhasil
mendapatkan beasiswa S2 ke Luar negeri.” Kata Amelia pada kedua orang tuanya.
“Iya Mell, syukur Alhamdulilah kamu mendapatkan beasiswa itu, ibu dan bapak
akan selalu mendo’akan untuk keberhasilanmu.” Kata Ibu dan Bapak Amelia sambil
meneteskan airmata bahagia.
Keesokan
harinya. Pagi-pagi sekali Amelia pun berangkat ke Luar negeri untuk melanjutkan
S2 nya ke luar negeri. Di dalam pesawat Amelia ketiduran dan bermimpi bahwa dia
akan bertemu lagi dengan Heri. ketika amelia bangun dari tidurnya dia terkejut
bahwa dia bermimpi seperti itu, tetapi dia juga berharap bahwa mimpi itu akan
jadi kenyataan.
Akhirnya
tengah malam Amelia sampai di Luar
negeri tepatnya di New York, Amelia berkata “Wow Amazing, Subhanallah, ya tuhan
sungguh indah kuasamu.” Amelia takjub melihat ke indahan kota New York. Amelia
pun langsung pergi ke Apartmennya yang tidak jauh dari kampus yang akan menjadi
tempatnya untuk menuntut ilmu. Dia langsung masuk ke apartmennya dan langsung
menuju tempat tidur, karena kecapean setelah perjalanan tadi Amelia pun tidur terlelap,
karena keesokan harinya Amelia harus mulai kuliah.
Keesokan
harinya, Amelia mulai masuk kuliah di kampus barunya. Amelia pun langsung masuk
ke kelas dan duduk bersama teman yang lainnya untuk memulai mata kuliah
pertamanya. Tiba-tiba datanglah seorang lak-laki yang sangat ganteng bersama
teman perempuannya bergandengan tangan. Amelia pun terkejut melihat laki-laki
yang baru saja datang besama teman perempuan masuk ke kelas. Ternyata laki-laki
itu adalah Heri bersama perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua Heri, orang
yang selalu di nanti-natikan kedatanganya oleh Amelia. Heri dan Amelia pun langsung
saling berpandangan, langsung teringat pada masa lalu mereka. Setelah itu
Amelia langsung pergi ke luar sambil berlari dan menangis. Tidak lama kemudian
Heri pun pergi ke luar menyusul Amelia, tetapi sayangnya Heri tidak menemukan
amelia. Heri berkata di dalam hatinya “Ya tuhan, Amelia ada disini. Heri pun
terus mencari ke mana perginya Amelia.
Siangnya
Amelia pergi ke rumah sakit untuk membeli obat untuk teman seapartmennya.
Disana Amelia bertemu lagi dengan Heri, meraka pun langsung saling sapa. Amelia
menyapa Heri dengan agak ragu “H..hhe..y! gimana kabar kamu? gak nyangka yachh
kita akan bertemu lagi.” Heri menjawab “Iya, ini merupakan sebuah takdir yang
mempersatukan kita kembali.” “kok kamu ada disini, pake seragam pasien pula
lagi.” Tanya Amelia heran. “Aah! Enggak, iseng aja.” Jawab Heri sambil
tersenyum. Tiba-tiba datanglah temen
cewenya heri, menghampiri mereka berdua, dan berkata ”Sayang siapa cewek itu? Kayanya
akrab banget sama kamu?” ”Enggak kok, dia itu temen kuliah aku dulu.” Jawab
Heri. “Ohh! kirain mantan pacar kamu.” Kata cewek itu. Padahal mereka adalah
sepasang kekasih yang harus terpaksa berpisah.
Keesokan
harinya Heri sakit parah, masuk rumah sakit dan harus di operasi karena Heri
menderita penyakit kanker usus stadium akhir dan enggak bisa di obati lagi.
Kedua orang tua Heri dan pacarnya Heri panik, dan sangat takut bahwa Heri akan
pergi untuk selamanya meninggalkan mereka semua. Heri berkata pada kedua orang
tuanya “Bu, Pak, Heri sebentar lagi akan pergi meninggalkan kalian semua.” Kata
heri. “Heri, kenapa kamu bicara seperti itu, enggak baik nak bicara seperti
itu.” Kata ibunya Heri. “Tapi benerkan? sebentar lagi heri akan mati bu?” tanya
Heri. “Bu, Pak, sebelum Heri pergi ada satu permintaan heri.” “Apa nak? coba
katakan apa keinginan mu ibu dan bapak akan mengabulkan semua keinginanmu.” Kata
ibunya Heri. “Bu, Pak, sebelum Heri pergi, Heri cuman mau di temeni sama
Amelia, Heri sayang dan cinta banget sama Amelia.” Kata Heri. “kenapa kamu
masih menanyakan Amelia, Amelia jauh di negara lain.” Kata ibunya Heri. “Enggak
Bu, Amelia ada disini, kemarin aku bertemu dia disini. Dia satu kampus sama
Heri, bu. Dia sekarang tinggal di sebuah apartmen yang ada di dekat kampus.”
Kata Heri menjelaskan pada ibunya. “Baiklah nak, kalau memang Amelia ada
disini, ibu akan bawa amelia ke sini untukmu sekarang juga.” Kata ibunya Heri,
dan langsung pergi untuk menemui Amelia ke tempat yang tadi disebutkan oleh
Heri.
Tidak
lama kemudian kedua orang tua Heri sampai di apartmennya Amelia, kebetulan
Amelia sedang ada di depan apartmennya dan langsung mengajak kedua orang tua
Heri untuk masuk ke dalam apartmennya, karena gak sopan kalau ngobrol di luar. Ibu
Heri mengatakan maksudnya datang kesana yaitu untuk menjemput Amelia ke rumah
saki untuk memenuhi permintaan terakhir anaknya. Karena Amelia terlanjur sakit
hati pada kedua orang tua Heri, Amelia menolak untuk datang ke rumah sakit,
tapi ibnya Heri terus-terusan menangis dan memohon-mohon pada Amelia agar mau
ikut ke rumah sakit. Dan akhrinya Amelia pun mau datang ke rumah sakit untuk
menemani Heri.
Sesampainya
Amelia dan kedua orang tua Heri di rumah sakit, Amelia langsung menghampiri Heri
yang sedang terbaring sakit dan tak berdaya. “Heri, ini aku Amelia. Aku datang
untuk menemuimu tapi buka untuk yang terakhir. Aku mohon jangan tinggalin aku,
aku tak bisa hidup tanpamu.” Kata Amelia sambil menangis disamping Heri yang
terbaring. “Aku juga tidak bisa hidup tanpamu, Mell. Tapi ini sudah menjadi takdir
kita untuk tidak bersatu. Ini hari terakhir kita bertemu. Jaga dirimu
baik-baik, Mell. Aku akan selalu mencintaimu.” Itulah kata-kata terakhir yang
disampaikan Heri kepada Amelia dan Heri pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Semua
orang yang ada di ruangan itu menangis tersedu-sedu karena sudah ditinggalkan
oleh orang yang sangat dicintainya, Heri. Apalagi Amelia, Amelia menangis
sangat histeris.
Amelia
pun melanjutkan hidupnya, dan dia berhasil menyelesaikan kuliahnya. Kini dia
sudah sukses. Dia bekerja di sebuah perusahan pembuatan robot di Jepang dan
disanalah dia mendapatkan pengganti Heri, walalupun dia tidak bisa sepenuhnya
melupakan Heri.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar