Sabtu, 30 Maret 2013

Resensi Drama



PUTRI SALJU?? PUTRI ES KALLLeeee!!!

Disebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang sangat cantik namun sangat jahat, keji dan kejam, yaitu ratu sihir. Dikerajaan tersebut tidak ada satu orang pun yang bisa melawannya. Ratu itu mempunyai sebuah cermin alay, cermin yang bisa berbicara. Sang ratu selalu bertanya kepada cermin itu siapa yang paling cantik di dunia ini.? Cermin selalu menjawab tidak ada dengan gaya alay dan centilnya, karena memang tidak ada yang lebih cantik dari ratu sihir. Suatu hari dia bertanya lagi pada cermin dengan pertanyaan yang sama, namun kali ini jawaban si cermin berbeda walaupun jawaban pertamanya sama saja alaynya seperti dulu-dulu, cermin mengatakan bahwa ada satu putri yang amat cantik melebihi kecantikan sang ratu, yang tinggal disebuah gubuk yang ada di hutan. Yang bernama putri salju, tapi berhubung saljunya tidak turun namanya pun di ganti menjadi putri es.
Ratu pun marah mendengar perkataan cermin tadi. Ratu pun memanggil dua pengawal untuk menangkap putri salju dan membawanya ke istana dalam keadaan hidup ataupun mati.
Kedua pengawal itu pun pergi ke hutan, di tengah perjalanan mereka bingung apa yang harus mereka bawa ke istana gubuknya atau putrinya. Mereka pun saling beradu mulut memperebutkan apa yang harus mereka bawa. Saking kerasnya mereka beradu mulut, hingga percek-cokan mereka terdengar ke telinga sang putri, mendengar bahwa dirinya akan dibawa ke istana dan di berikan kepada ratu sihir yang jahat itu, sang putri memutuskan untuk kabur. Melihat tawanannya kabur, kedua pengawal itu langsung mengejarnya. Sang putri lari sekuat tenaganya sampai-sampai dia tidak sadar kalau dia lari sudah jauh masuk dalam hutan. Di kejauhan terlihat sebuah goa, putri es pun bersembunyi di goa itu.
Kedua pengawal itu kehilangan jejak putri es, mereka berada tepat didepan goa, tapi mereka tidak berfikir kalau putri es bersembunyi di goa tersebut. Mereka malah bertengkar memperebutkan kemana perginya sang putri apakah putri sudah tewas diterkam harimau, atau mati dibunuh tujuh banci yang merupakan penghuni hutan itu. Akhirnya terjadi lagi pertengkaran adu mulut seperti yang terjadi sebelum putri es kabur tadi.
Tiba-tiba ada yang datang menghampiri mereka dan langsung membuat mereka ketakutan. Ternyata yang datang itu gerombolan banci yang sering di kenal sebagai tujuh banci karena mereka hanya tinggal bertujuh. Banci-banci itu sangat centil, mereka menggoda kedua pengawal itu, sehingga pengawal itu lari terbirit-birit karena ketakutan. Dan mereka pun akhirnya memutuskan untuk membawa gubuk putri es kepada sang ratu sihir.
Akhirnya kedua pengawal itu sampai di istana dengan membawa gubuk putri es. Mereka mengatakan pada sang ratu bahwa putri es sudah tewas diterkam harimau dan mereka membawa gubuknya sebagai bukti. Mendengar hal itu ratu sihir sangat senang, dia pun tertawa bahagia. Tapi ratu sihir masih penasaran, akhirnya dia menemui cermin alay dan menanyakan hal yang sama, tapi cermin alay masih menjawab hal yang sama. Mendengar hal itu sang ratu amat murka terhadap kedua pengawal itu, ratu pun menemui kedua pengawal itu dan kedua pengawal itu disihir menjadi patung pancoran. Akhirnya dia pun memutuskan untuk membunuh putri es dengan tangannya sendiri.
Di tengah hutan, tempat bersembunyi putri tadi. Putri pun keluar dari dalam goa, yang ternyata goa itu tempat tinggal tujuh banci. Melihat ada orang yang berani masuk kedalam tempat tinggalnya, banci-banci itu pun marah dan kesal pada putri es. Tapi karena melihat kecantikan putri es mereka tidak berani marah pada putri es, mereka malah baik dan bersahabat dengan putri es.
Suatu hari tujuh banci pergi untuk mencari makanan, tapi putri es tidak ikut. Dia diam di goa mengerjakan semua pekerjaan rumah, seperti ngepel, cuci baju, cuci piring, dan semuanya. Karena bosan berada di dalam goa, putri es memutuskan untuk bermain di depan goa dan melihat-lihat keadaan di sekelilingnya. Tiba-tiba terdengar benda jatuh. Putri es pun langsung pergi ke arah suara tadi. Ternyata ada seorang nenek yang jatuh terpleset. Putri es pun menolongnya dan membawanya kedalam goa untuk di obati lukanya. Setelah di obati, nenek itu memberi putri es sebuah hadiah yaitu sebuah duku, karena putri es sangat menyukai duku dia langsung memakannya, tapi setelah itu dia merasa pusing, dia merasa ingin pingsan. Sebelum pinsan, putri es mencari-cari tempat yang enak untuk berbaring dia muter-muter kesana-sini mencari tempat yang empuk. Setelah menemukan tempat yang empuk akhirnya dia pun pinsan dan terbaring disana. Melihat putri es yang sudah terbaring, tiba-tiba nenek itu tertawa puas dan ternyata nenek itu adalah ratu sihir yang menyamar.
Tidak lama kemudian, gerombolan banci pun datang membawa banyak rupa-rupa makanan. Mereka kaget melihat putri es yang terbaring, mereka sangat panik, karena panik mereka jadi rempong deh. Tiba-tiba salah satu banci menemukan duku yang sudah dimakan sebagian. Mereka langsung berfikir bahwa yang melakukan semua ini pasti ratu sihir. Mereka pun mencari cara agar putri sadar kembali. Mereka memanggil dukun, ustadz dan lain-lainnya, tetap saja tidak ada yang berhasil membangunkan putri es. Hingga datanglah seorang pemuda, pemuda itu adalah seorang pangeran dia berusaha membangunkan putri es dengan jampi-jampinya. Akhirnya putri es terbangun, dia terbangun bukan karena jampi-jampi pangeran, tapi karena semburan pangerang yang bau jengkol. Karena sudah berhasil membangunkan putri es, pangeran pun mengajak putri untuk menikah, tapi putri es tidak mau menikah dengan pangeran yang bau jengkol. Karena di tolak pangeran pun menangis histeris seperti anak yang berusia lima tahun yang menangis karena tidak dibelikan permen. Tiba-tiba nenek sihir itu datang lagi dan langsung mendekati pangeran, nenek itu menawarkan dirinya untuk jadi istri pangeran, pangeran pun kaget dan langsung pinsan...
......selesai......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar